• Beranda
  • Nutrisi
  • Susu dan Produk Turunannya Menggemukkan dan Tidak Sehat, Mitos atau Fakta?

Susu dan Produk Turunannya Menggemukkan dan Tidak Sehat, Mitos atau Fakta?

Susu dan Produk Turunannya Menggemukkan dan Tidak Sehat, Mitos atau Fakta?
Credits: Freepik

Bagikan :


Bayi dan balita membutuhkan susu sebagai asupan untuk membantu pertumbuhan tubuh. Namun, bagi orang dewasa, produk susu memiliki reputasi yang buruk sebagai sesuatu yang menggemukkan dan tidak sehat.

Mari cari tahu fakta sebenarnya, apakah susu dan produk turunannya dibutuhkan oleh orang dewasa atau hanya sekadar produk yang menggemukkan dan tidak sehat?

 

Susu dan Produk Turunannya

Susu yang bisa dikonsumsi oleh manusia setelah melewati pengolahan pada umumnya adalah susu kambing dan susu sapi. Susu dapat diolah menjadi produk turunannya, seperti beraneka macam keju dan yogurt.

Untuk menjadikan susu dan produk turunannya aman dikonsumsi, maka proses pasteurisasi adalah proses pengolahan terbaik. Pasteurisasi dapat membunuh bakteri yang ditemukan dalam susu mentah dan produk susu sehingga wanita hamil, lansia, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan aman mengonsumsinya.

Bayi dan balita juga sebaiknya diberikan susu dan produk turunan susu yang telah dipasteurisasi untuk menurunkan risiko infeksi saluran pencernaan. Selain itu, produk turunan susu harus disimpan di dalam lemari es pada suhu 5 derajat celsius. Hindari konsumsi susu dan produk susu melewati tanggal kedaluwarsa walaupun bau dan penampilannya baik-baik saja.

 

Baca Juga: Benarkah Rajin Minum Susu Sejak Kecil Membuat Tulang Lebih Kuat saat Dewasa?

 

Manfaat Susu dan Produk Turunannya

Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi susu dan produk turunannya dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, di antaranya:

  • Meningkatkan dan mempertahankan tulang yang kuat karena kandungan protein, vitamin D dan kalsium yang tinggi
  • Membantu menurunkan tekanan darah pada orang dengan tekanan darah tinggi
  • Menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler dan diabetes tipe 2
  • Meningkatkan kesehatan pencernaan dengan mengonsumsi produk turunan susu yang mengandung probiotik seperti yogurt

 

Berapa Banyak Susu dan Produk Susu yang Boleh Dikonsumsi Setiap Hari?

Untuk mendapatkan manfaat kesehatannya, Anda perlu membatasi asupan susu dan produk susu. Berikut adalah rekomendasi asupan susu dan produk susu sesuai usia dan juga jenis kelamin.

Dalam satu porsi susu dan produk susu sama dengan takaran saji sebagai berikut:

  • Susu 250ml
  • Yogurt 200 gram
  • 2 lembar keju slice 40 gram
  • 120 gram keju ricotta

Orang Dewasa

  • Wanita dewasa berusia di atas 40 tahun maksimal 4 porsi takaran sajian
  • Wanita hamil maksimal 3,5 porsi takaran sajian
  • Wanita menyusui maksimal 4 porsi takaran saji
  • Pria berusia di atas 70 tahun maksimal 3,5 porsi takaran saji
  • Orang dewasa lainnya maksimal 2,5 porsi takaran saji

 

Anak-Anak dan Remaja

  • Balita usia 1-2 tahun maksimal 1-1,5 porsi takaran saji
  • Anak perempuan usia 2-8 tahun maksimal 1-1,5 porsi takaran saji
  • Anak perempuan usia 9-11 tahun maksimal 1-3 porsi takaran saji
  • Anak laki-laki usia 2-3 tahun maksimal 1,5 porsi takaran saji
  • Anak laki-laki usia 4-8 tahun maksimal 2 porsi takaran saji
  • Anak laki-laki usia 9-11 tahun maksimal 2,5 porsi takaran saji
  • Remaja maksimal 3,5 porsi takaran saji

 

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Gejala Alergi dan Intoleransi Laktosa Pada Bayi

 

Orang-orang dengan intoleransi laktosa atau alergi pada protein susu sapi, sebaiknya menghindari susu dan produk turunannya. Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi seperti kalsium dan vitamin D, Anda bisa mendapatkannya dari produk lain yang kaya kalsium seperti susu kedelai, susu almond, tahu, sardin kaleng, sayuran berwarna hijau, dan makanan yang difortifikasi.

Jadi, apakah produk susu dan turunannya hanya menggemukkan dan tidak sehat? Tentu saja tidak selama Anda mengonsumsinya tidak melebihi porsi takaran saji yang disarankan.

 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 13:34